Bukan tentang seberapa luas, bukan tentang
taman di halaman depan, bukan tentang kolam renang besar di dalamnya, cukup “Rumah”
yang dapat kau temukan orang-orang yang kau sebut keluarga.
Bukan tentang desain rumah minimalis, bukan
tentang mebeul mahal nan elegan, cukup “Rumah” yang dapat kau temukan pelukan
seorang ibu, tempat bersandar di bahu seorang ayah, dan perlindungan ekstra
dari saudaramu.
Bukan tentang dapat berteduh saat terik,
bukan tentang dapat berlindung saat hujan, cukup “Rumah” yang adanya kau merasa
selalu ingin pulang, adanya tempat dimana kau bisa kembali dan merasa aman.
Entahlah, definisi itu seakan hilang, kini
tak ku temukan “Rumah” yang harapku bisa merasa pulang. Lalu, kemana seharusnya
aku?
Rumah itu tetap di tempatnya, tak bergerak
barang sejengkal. Namun mereka tak lengkap berada disana. Ada tempat lain yang
bisa kusinggahi agar menemukan mereka. Namun itu bukan rumahku. Lalu, kemana
seharusnya aku?
Aku hanya ingin pulang...